Topokki, Sumber: maangchi.com |
Seiring dengan
memuncaknya pengaruh Hallyu (Korean Wave) sejak tahun 1990, turut memberikan dampak
terhadap boomingnya band-band asal Korea selatan di Indonesia pada kisaran 2007
lalu. Hal-hal berbau Korea selatan mulai diminati, dimulai dari perfilman,
produk elektronik, industri musik, budaya dan tak ketinggalan makanannya.
Mungkin kebanyakan
diantara kalian sudah banyak yang tahu dengan makanan-makanan Korea. Sekarang
menu-menu khas negeri ginseng tersebut begitu mudah ditemukan dimana-mana
dengan variasi harga yang cukup terjangkau. Tapi aku ingin sedikit cerita
mengenai rasa penasaran yang pernah melandaku di tahun 2013. Pada saat itu,
topokki masih agak sulit ditemukan. Kini topokki merupakan salah satu menu
wajibku kalau mampir ke restoran Korea.
Kalau ditanya “Kenapa
harus topokki? Bukan jajangmyeon, gimbap atau kimchi?" Agak sulit untuk
menjelaskannya. Tapi yang pasti aku penasaran karena ga dapat gambaran rasanya
kayak apa. Kira-kira begitulah alasan utamaku.
Kue yang seperti Pasta
Tepatnya pada tahun 2013
lalu, aku mulai penasaran dengan satu makanan yang sering muncul di drama-drama
Korea bernama kue beras pedas. Warnanya putih-putih panjang berbentuk silinder,
berbalur saus merah yang menggoda. Waktu itu rasanya kepengen banget nyobain
makanan yang ternyata bernama Tteokbokki itu atau kita tulis saja Topokki. Rasa
penasaran yang menghantuiku dikarenakan makanan tersebut terlihat seperti menu
pasta Penne Arrabbiata. Untuk sekedar info, Arrabiattta adalah saus pedas
khas Italia yang terbuat dari bawang putih, tomat dan cabai merah kering.
Topokki atau yang dalam
bahasa inggrisnya disebut dengan korean rice cake, memiliki tekstur yang
kenyal dan lengket. Jika kalian melihat tutorial pembuatannya di youtube,
makanan ini hanya memerlukan satu bahan utama yaitu tepung beras. Namun tepung
beras yang digunakan bukanlah jenis tepung beras yang biasa ada di Indonesia.
Jenis beras Indonesia dengan Korea sangatlah berbeda. Maka dari itu kita tidak
akan bisa membuat kue beras ini dengan merek tepung beras yang biasa wara wiri
di layar televisi kita.
Selain topokki, ada juga
tteokkochi, kalau aku boleh bilang mungkin nama lainnya adalah sate topokki.
Keduanya sama-sama menggunakan bumbu gochujang sehingga berwarna merah menyala.
Perbedaan keduanya hanya di bentuk sajiannya serta bumbu racikan dalam saus
gochujang-nya. Saus topokki biasanya menggunakan campuran kaldu dashi (rumput
laut konbu dan anchovy) yang dimasak bersamaan dengan bahan pelengkap lainnya
seperti sayur-sayuran, bakso ikan, telur dan banyak lagi. Sementara tteokkochi
disajikan dengan cara disate dan bumbu gochujang-nya menggunakan campuran saus
tomat.
Tteokkochi atau Sate Topokki |
Pengolahan Tteok Mirip
dengan Mitarashi Dango dari Jepang
Di Jepang ada salah satu
kue kenyal manis yang mirip pengolahannya dengan tteok (bahan dasar topokki).
Namanya adalah mitarashi dango. Bedanya, mitarashi dango berbentuk bulat
kecil-kecil dan disate. Dango yang satu ini disajikan dengan siraman saus
mitarashi manis dan kental yang terbuat dari soyu (kecap Jepang). Sementara
topokki identik dengan tteok berbalur saus gochujang (pasta cabai fermentasi
dari Korea). Kenapa aku bilang sama?? Karena Jepang dan Korea memiliki jenis
beras yang sama, yaitu short grain. Beras short grain yang berasal dari kedua
negara di wilayah Asia Timur tersebut, biasa dikenal dengan sebutan beras
sushi. Beras sushi memiliki bentuk bulir pendek dan cenderung bulat, yang jika
dimasak memiliki tekstur yang lengket. Mitarashi Dango sendiri terbuat dari
bahan utama joshinko (tepung beras Jepang).
Mitarashi Dango dari Jepang |
Memulai Pencarian
Topokki
Kembali dengan rasa
penasaranku terhadap topokki, akhirnya Indi mengajakku untuk mencoba topokki
pertama kalinya di Lottemart Bintaro. Kami pergi kesana dengan menggunakan
kereta. Di dalam Lottemart ada stan makanan yang menjual beberapa menu Korea,
seperti kimchi, odeng dan tidak ketinggalan topokki. Kami pun lalu memesan
topokki.
Alhasil, aku langsung
jatuh hati pada gigitan pertama. Alasannya sih sebenarnya gara-gara rasa
sausnya manis. Aku ini kalau kata orang, lidahnya jawa banget karena doyan
makanan bercita rasa manis. Topokki yang kami pesan saat itu harganya sekitar
Rp 30.000.
Setelah pengalaman
memakan topokki di Lottemart aku berusaha mencari-cari lagi makanan tersebut
karena kepengen. Kalau harus jauh-jauh pergi ke Bintaro hanya untuk makan
toppoki aja rasanya ga mungkin deh. Kebetulan waktu itu ada ekspatriat orang
Korea selatan yang tinggal tak jauh dari kampusku. Istrinya sempat
membuka kedai masakan Korea. Mungkin si ibu menyadari peluang bisnis ini karena
Indonesia lagi demam Korea. Kedai tersebut juga menjual topokki. Kemudian aku
mencoba untuk membeli takeaway sebanyak satu porsi. Harganya saat
itu sekitar Rp 15.000. Sampai di rumah aku langsung mencicipinya. Sayang bau
gochujang-nya menyengat banget udah gitu rasa tteok-nya agak mentah. Tapi karena
packaging-nya menggunakan kemasan tempat makan yang bisa dimasukan ke
microwave, jadi untuk harga segitu boleh dibilang murah banget.
Kapok dengan topokki
yang dekat kampusku, aku beralih untuk mencoba membeli topokki dari sebuah
online shop yang aku temukan di mbah google. Waktu makanannya datang pertama
kali, aku excited banget. Rasa tteok-nya enak banget walau tanpa saus.
Kalau dimakan begitu aja akan tercium aroma harum mirip nasi dari beras pandan
wangi dan rasanya samar-samar gurih manis. Harganya kalau tidak salah waktu itu
sekitar Rp 38.000 untuk ukuran 500 gram, belum termasuk ongkos kirim. Sayangnya
aku harus kembali kecewa karena bumbu pembalurnya bukan terbuat dari gochujang,
melainkan lebih mirip dengan rasa saus tomat botolan.
Topokki dari Online Shop |
Kemudian suatu hari
temanku menawarkanku untuk nitip beli tteok mentah di Papaya Bandung, beserta
dengan bumbu instan topokki-nya. Dan ternyata setelah produknya sampai di
tangan, rasanya persis seperti topokki yang pernah kucicipi di Lottemart
Bintaro. Akhirnya rasa penasaranku terobati juga. Waktu itu aku beli yang 500
gram tteok, beserta bumbu instannya dua bungkus. Untuk harganya, aku sudah lupa
berapa rinciannya.
Toppoki dari Papaya Bandung |
Oke, demikianlah
ceritaku soal si maknyus topokki. Walau ceritanya udah lama, tapi entah kenapa
makanan ini selalu membuatku pengen memakannya lagi dan lagi. Karena di tahun
2017 ini udah jamannya delivery dengan aplikasi ojek online, aku bisa pake jasa
ini kalo lagi kepengen banget. Bahkan bisa juga membeli bahan dan sausnya di
aplikasi toko-toko online. Ga kayak dulu kalau lagi kepengen, sampai bingung
harus beli kemana. (Ai)
Bosan bermain judi online kalah terus?? semua karena tempat yang salah!! maka itu kalian bisa coba bermain bersama JANJIQQ
BalasHapustempat yang sudah terpercaya dan memiliki peluang keuntungan besar, menyediakan Permainan Fairplay 100% dengan Winrate 98%!! Hubungi sekarang untuk bantu mendaftar +85570243722