Kamis, 28 Desember 2017

Tergila-gila dengan Topokki: Si Putih Kenyal Berbalut Saus Merah



Topokki, Sumber: maangchi.com
Seiring dengan memuncaknya pengaruh Hallyu (Korean Wave) sejak tahun 1990, turut memberikan dampak terhadap boomingnya band-band asal Korea selatan di Indonesia pada kisaran 2007 lalu. Hal-hal berbau Korea selatan mulai diminati, dimulai dari perfilman, produk elektronik, industri musik, budaya dan tak ketinggalan makanannya.

Mungkin kebanyakan diantara kalian sudah banyak yang tahu dengan makanan-makanan Korea. Sekarang menu-menu khas negeri ginseng tersebut begitu mudah ditemukan dimana-mana dengan variasi harga yang cukup terjangkau. Tapi aku ingin sedikit cerita mengenai rasa penasaran yang pernah melandaku di tahun 2013. Pada saat itu, topokki masih agak sulit ditemukan. Kini topokki merupakan salah satu menu wajibku kalau mampir ke restoran Korea.

Kalau ditanya “Kenapa harus topokki? Bukan jajangmyeon, gimbap atau kimchi?" Agak sulit untuk menjelaskannya. Tapi yang pasti aku penasaran karena ga dapat gambaran rasanya kayak apa. Kira-kira begitulah alasan utamaku.

Kue yang seperti Pasta
Tepatnya pada tahun 2013 lalu, aku mulai penasaran dengan satu makanan yang sering muncul di drama-drama Korea bernama kue beras pedas. Warnanya putih-putih panjang berbentuk silinder, berbalur saus merah yang menggoda. Waktu itu rasanya kepengen banget nyobain makanan yang ternyata bernama Tteokbokki itu atau kita tulis saja Topokki. Rasa penasaran yang menghantuiku dikarenakan makanan tersebut terlihat seperti menu pasta Penne Arrabbiata. Untuk sekedar info, Arrabiattta adalah  saus pedas khas Italia yang terbuat dari bawang putih, tomat dan cabai merah kering.

Topokki atau yang dalam bahasa inggrisnya disebut dengan korean rice cake, memiliki tekstur yang kenyal dan lengket. Jika kalian melihat tutorial pembuatannya di youtube, makanan ini hanya memerlukan satu bahan utama yaitu tepung beras. Namun tepung beras yang digunakan bukanlah jenis tepung beras yang biasa ada di Indonesia. Jenis beras Indonesia dengan Korea sangatlah berbeda. Maka dari itu kita tidak akan bisa membuat kue beras ini dengan merek tepung beras yang biasa wara wiri di layar televisi kita.

Selain topokki, ada juga tteokkochi, kalau aku boleh bilang mungkin nama lainnya adalah sate topokki. Keduanya sama-sama menggunakan bumbu gochujang sehingga berwarna merah menyala. Perbedaan keduanya hanya di bentuk sajiannya serta bumbu racikan dalam saus gochujang-nya. Saus topokki biasanya menggunakan campuran kaldu dashi (rumput laut konbu dan anchovy) yang dimasak bersamaan dengan bahan pelengkap lainnya seperti sayur-sayuran, bakso ikan, telur dan banyak lagi. Sementara tteokkochi disajikan dengan cara disate dan bumbu gochujang-nya menggunakan campuran saus tomat.

Tteokkochi atau Sate Topokki
Pengolahan Tteok Mirip dengan Mitarashi Dango dari Jepang
Di Jepang ada salah satu kue kenyal manis yang mirip pengolahannya dengan tteok (bahan dasar topokki). Namanya adalah mitarashi dango. Bedanya, mitarashi dango berbentuk bulat kecil-kecil dan disate. Dango yang satu ini disajikan dengan siraman saus mitarashi manis dan kental yang terbuat dari soyu (kecap Jepang). Sementara topokki identik dengan tteok berbalur saus gochujang (pasta cabai fermentasi dari Korea). Kenapa aku bilang sama?? Karena Jepang dan Korea memiliki jenis beras yang sama, yaitu short grain. Beras short grain yang berasal dari kedua negara di wilayah Asia Timur tersebut, biasa dikenal dengan sebutan beras sushi. Beras sushi memiliki bentuk bulir pendek dan cenderung bulat, yang jika dimasak memiliki tekstur yang lengket. Mitarashi Dango sendiri terbuat dari bahan utama joshinko (tepung beras Jepang).

Mitarashi Dango dari Jepang
Memulai Pencarian Topokki
Kembali dengan rasa penasaranku terhadap topokki, akhirnya Indi mengajakku untuk mencoba topokki pertama kalinya di Lottemart Bintaro. Kami pergi kesana dengan menggunakan kereta. Di dalam Lottemart ada stan makanan yang menjual beberapa menu Korea, seperti kimchi, odeng dan tidak ketinggalan topokki. Kami pun lalu memesan topokki.

Alhasil, aku langsung jatuh hati pada gigitan pertama. Alasannya sih sebenarnya gara-gara rasa sausnya manis. Aku ini kalau kata orang, lidahnya jawa banget karena doyan makanan bercita rasa manis. Topokki yang kami pesan saat itu harganya sekitar Rp 30.000.

Setelah pengalaman memakan topokki di Lottemart aku berusaha mencari-cari lagi makanan tersebut karena kepengen. Kalau harus jauh-jauh pergi ke Bintaro hanya untuk makan toppoki aja rasanya ga mungkin deh. Kebetulan waktu itu ada ekspatriat orang Korea selatan yang tinggal tak jauh dari kampusku. Istrinya sempat membuka kedai masakan Korea. Mungkin si ibu menyadari peluang bisnis ini karena Indonesia lagi demam Korea. Kedai tersebut juga menjual topokki. Kemudian aku mencoba untuk membeli takeaway sebanyak satu porsi. Harganya saat itu sekitar Rp 15.000. Sampai di rumah aku langsung mencicipinya. Sayang bau gochujang-nya menyengat banget udah gitu rasa tteok-nya agak mentah. Tapi karena packaging-nya menggunakan kemasan tempat makan yang bisa dimasukan ke microwave, jadi untuk harga segitu boleh dibilang murah banget.

Kapok dengan topokki yang dekat kampusku, aku beralih untuk mencoba membeli topokki dari sebuah online shop yang aku temukan di mbah google. Waktu makanannya datang pertama kali, aku excited banget. Rasa tteok-nya enak banget walau tanpa saus. Kalau dimakan begitu aja akan tercium aroma harum mirip nasi dari beras pandan wangi dan rasanya samar-samar gurih manis. Harganya kalau tidak salah waktu itu sekitar Rp 38.000 untuk ukuran 500 gram, belum termasuk ongkos kirim. Sayangnya aku harus kembali kecewa karena bumbu pembalurnya bukan terbuat dari gochujang, melainkan lebih mirip dengan rasa saus tomat botolan.

Topokki dari Online Shop
Kemudian suatu hari temanku menawarkanku untuk nitip beli tteok mentah di Papaya Bandung, beserta dengan bumbu instan topokki-nya. Dan ternyata setelah produknya sampai di tangan, rasanya persis seperti topokki yang pernah kucicipi di Lottemart Bintaro. Akhirnya rasa penasaranku terobati juga. Waktu itu aku beli yang 500 gram tteok, beserta bumbu instannya dua bungkus. Untuk harganya, aku sudah lupa berapa rinciannya.

Toppoki dari Papaya Bandung
Oke, demikianlah ceritaku soal si maknyus topokki. Walau ceritanya udah lama, tapi entah kenapa makanan ini selalu membuatku pengen memakannya lagi dan lagi. Karena di tahun 2017 ini udah jamannya delivery dengan aplikasi ojek online, aku bisa pake jasa ini kalo lagi kepengen banget. Bahkan bisa juga membeli bahan dan sausnya di aplikasi toko-toko online. Ga kayak dulu kalau lagi kepengen, sampai bingung harus beli kemana. (Ai)

1 komentar:

  1. Bosan bermain judi online kalah terus?? semua karena tempat yang salah!! maka itu kalian bisa coba bermain bersama JANJIQQ
    tempat yang sudah terpercaya dan memiliki peluang keuntungan besar, menyediakan Permainan Fairplay 100% dengan Winrate 98%!! Hubungi sekarang untuk bantu mendaftar +85570243722

    BalasHapus