Sabtu, 09 Desember 2017

Film Hollywood Death Becomes Her (1992)



Poster Film Death Becomes Her


 Perut Bolong tapi Masih Hidup

Hari ini aku mau bahas salah satu film favorit aku, judulnya Death Becomes Her (1992).  Film bergenre black comedy ini, disutradarai oleh Robert Zemeckis yang merupakan salah seorang sutradara yang ga perlu diragukan lagi kualitas perfilman buatannya.
Aku pernah nonton film ini waktu masih kecil banget barengan sama kakak perempuanku. Kira-kira usiaku masih 6 tahun dan kakakku 7 tahun. Waktu itu filmnya diputar malam-malam dan kita nontonnya pas orangtua udah pada tidur. Kalau ga salah diputernya di SCTV atau RCTI.
Sebagai anak kecil aku tertarik aja sama ceritanya, tentang dua orang perempuan berantem hajar-hajaran, tapi ga ada darah yang keluar. Yang ada lehernya doang yang melintir atau perutnya cuma bolong gara-gara ditembak pake senapan dan mereka masih bisa hidup buat melanjutkan pertengkaran.
Perkelahian Dua Wanita.

Normalnya sebagai anak kecil, harusnya sih aku takut ngeliatnya atau malah jadi paranoid. Tapi aku pikir, mungkin karena ini film penyihir jadi hal-hal mustahil yang terjadi bisa ditoleransi. Aku mikir begitu karena sebelumnya dua wanita itu minum ramuan ajaib. 

Sundel Bolong ala Barat.

Setelah aku besar, aku mulai nyari-nyari lagi tuh film. Ternyata adekku (yang usianya beda 11 tahun dari aku) pernah nonton juga film ini di O Channel pas usianya sekitar 12 atau 13 tahun. Dia cerita ke aku kalau dia baru nonton film tentang perempuan perut bolong yang masih hidup dan untungnya dia hapal judul filmnya yaitu Death Becomes Her. Langsung aja aku searching di mbah google dan bener aja itu film yang aku cari-cari. Akhirnya aku berhasil nonton film itu lagi di tahun 2015. Setelah aku besar baru deh aku sadar dua wanita itu bukan penyihir, tapi mereka jatuhnya undead atau mayat hidup, bisa dibilang semacam zombie.


Sinopsis Death Becomes Her (1992)

Film ini menceritakan tentang dua orang wanita bersahabat namun sebenarnya dalam hati bersaing satu sama lain. Mereka adalah Madeline Ashton (Meryl Streep) yang berprofesi sebagai artis dan Helen Sharp (Goldie Hawn) yang berprofesi sebagai penulis buku. Persaingan mereka memuncak saat Helen membawa tunangannya yang bernama Ernest Menville (Bruce Willis) yang merupakan dokter ahli bedah ternama, untuk menemui Madeline. Helen berharap Ernest akan berhasil dari uji ketahanan ini, karena sebelumnya semua kekasih Helen pernah direbut oleh Madeline. Kalau istilahnya sekarang ini Madeline bisa dibilang pelakor (perebut laki orang). Namun apa mau dikata, Ernest akhirnya terpikat kepada Madeline dan mereka akhirnya menikah. Hal ini membuat hidup Helen hancur, tubuhnya menggemuk dan dirinya dipenuhi dendam kesumat kepada Madeline.
Eat, Pray, Eat

 Setelah 14 tahun berlalu, ternyata pernikahan Ernest dan Madeline berada di ujung tanduk. Ernest yang dulunya seorang dokter ahli bedah, kini beralih profesi menjadi pengurus jenazah. Dia menyalahkan Madeline yang membuatnya jadi seperti itu.
Selang tak berapa lama sebuah undangan untuk pesta peluncuran buku Helen Sharp dikirimkan kepada Madeline dan Ernest, Madeline berharap melihat Helen dalam keadaan yang sangat buruk setelah empat belas tahun berlalu. Namun, ia tak percaya, justru Helen begitu cantik, seksi dan awet muda di usianya yang sudah genap 50 tahun, ia terlihat seperti masih berusia 30 tahunan.
Singkat cerita akhirnya Madeline menemukan rahasia hidup cantik dan abadi yang juga pernah digunakan Helen sebelumnya. Yang menjadi masalah adalah, apapun yang terjadi pada mereka, meskipun terjatuh dari ketinggian, kecelakaan atau hal-hal semacamnya yang bisa menyebabkan kematian, mereka tidak akan pernah bisa mati. Kedengaran mengerikan, tapi itulah konsekuensinya, sehingga bagi mereka yang pernah meminum ramuan tersebut harus menjaga tubuh mereka sebaik-baiknya.
Badan Bengkok.

Ya, sampai disitu aja sinopsis cerita yang aku kasih. Film ini pada dasarnya adalah komedi, jadi siap-siap aja dikocok perutnya. Setidaknya pas udah gede, aku udah ngerti dimana letak lucunya. Film ini juga merupakan sindiran buat kaum hawa yang selalu khawatir terhadap penampilan mereka. Penuaan seolah digambarkan sebagai musuh utama kaum hawa sehingga mereka melakukan banyak cara supaya tetap terlihat cantik walau di usia yang sudah tak lagi muda. (Ai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar