Sabtu, 23 Desember 2017

Pertama Kalinya Nonton Film Alien yang sebegitu Menyentuh

Official Poster


Sebelum “Kedatangan”
Sesuai judul. Arrival seingat saya menjadi film tentang konfrontasi manusia dengan makhluk luar bumi (baca:alien) yang paling sedih dan menyentuh buat saya. E.T. the Extra Terrestrial tidak saya hitung karena ET termasuk film keluarga (PG).

Tidak hanya kisahnya yang benar-benar greget, alur film Arrival berhasil membolak-balik emosi saya. Melalui keunggulan sinematografinya, Arrival menciptakan emosi tersendiri dalam setiap detik gambar, sound, dan dialog. Terkadang juga mencekam. Seperti saat sebuah adegan tatap muka dengan sang mahkluk asing memperdengarkan suara yang mirip peluit kapal yang mengaum.

Di atas itu semua, saya paling memuji akting Amy Adams di film yang berhasil menyabet 1 piala Oscar pada kategori Sound Editing ini. Entah ini hanya saya saja atau memang ilmuwan-ilmuwan di film-film science-fiction kebanyakan lebih sering nampak ceroboh dan bodoh saat bertemu bahaya. Amy Adams sebaliknya, ia mampu bertutur dengan kepala dingin dan cerdas sebagai Louise Banks seorang Professor bahasa yang didapuk menjadi penerjemah bahasa mahkluk asing.
                      
Saat "Kedatangan"
Film Arrival dibuka oleh rangkuman momen hidup dari seorang Loiuse Banks (Amy Adams). Melalui momen-momen ini, penonton diberi tahu bahwa Louise adalah seorang single mother yang tinggal bersama anak perempuannya, Hannah. Dimulai saat Louise menciumi dan membelai bayinya dengan kasih. Kemudian mereka bermain bersama di bawah matahari. Hannah kecil mengatakan pada sang ibu “aku mencintaimu”, namun disambung kata benci saat ia beranjak menjadi remaja pemarah. Hannah ternyata mengidap penyakit langka. Hal ini membuat hati Louise hancur. Sembari menahan derai airmata, Louise mengurus Hannah yang terbaring di atas ranjang dengan penuh kasih. Sampai suatu ketika Hannah tidak kuat lagi dan meninggalkan sang ibu. Kalau kamu pernah menonton adegan pembuka film animasi UP! Seperti itulah gambaran kesedihan yang dipancarkan.

Suatu hari saat Louise hendak memberikan kuliah, sebuah berita menghebohkan tersiar. Dua belas benda misterius mirip batu kali berwarna hitam telah mendarat dan menyebar di seluruh penjuru bumi. Diduga kapal mahkluk luar angkasa, kepanikan pun meyapu seluruh daratan. Aktivitas perkulihan dibatalkan dan seluruh orang dipaksa kembali ke rumah.

Dua Belas Titik Pendaratan Kapal Luar Angkasa?
Esoknya, seorang panglima militer Amerika bernama Colonel Weber (Forest Whitaker) mendatangi Louise. Ia berharap Louise dapat menerjemahkan sebuah rekaman suara percakapan mahkluk asing. Namun daripada disebut percakapan, suara itu lebih mirip seperti binatang mendengkur.

Louise keberatan, karena sangat mustahil menerjemahkan maksud dari bunyi-bunyi yang belum pernah ia dengar. Meski awalnya ditolak ikut ke lokasi pendaratan benda misterius, Colonel Weber akhirnya mengijinkan Louise bergabung ke dalam tim investigasi. Dibantu seorang ahli fisika, Ian Donnelly (Jeremy Renner), Louise memiliki satu tugas yaitu berkomunikasi dengan mahkluk asing dan menanyakan maksud dari kunjungan mereka ke bumi.

Apa Tujuan Kalian datang ke Bumi?
Berkomunikasi dengan mahkluk asing berkaki tujuh itu ternyata tidak mudah. Louise menemukan bahwa apa yang mereka ucapkan dan mereka tulis tidaklah sama. Tulisan mahkluk asing itu lebih mirip lingkarang grafik yang disebut Hologram. Mungkin sama seperti seekor kucing yang mengeong tanpa makna, namun ketika si kucing meninggalkan cap kaki di suatu tempat ia memiliki maksud tertentu. Louise dan Ian pun berinisiatif agar mereka dapat saling bertukar kosa kata dengan mahkluk asing yang belakangan dipanggil dengan nama Heptapod.

Mencari Makna dari sebuah Lingkaran
Ketegangan muncul dikala negara China berhasil melampaui kerja penerjemahan yang dilakukan militer Amerika. China yang konon menerjemahkan bahasa Heptapod menggunakan papan Mahjong berpendapat kunjungan mereka didasari keinginan memberikan “senjata” kepada umat manusia. Kericuhan di tingkat negara pun terjadi, China diduga ingin memulai perang dengan mahkluk asing dan memonopoli “senjata” tersebut.

Di saat-saat terakhir, bayangan Hannah yang sedari awal muncul di benak Louise semakin nyata. Berkat Hannah, Louise pun berhasil menemukan terjemahan asli dari maksud kedatangan Heptapod. Dengan segala upaya, Louise dan Ian berusaha menghentikan kesalahan terjemahan dari China. Sebab, apa yang ditawarkan Heptapod ternyata bukanlah senjata, melainkan “hadiah”. Berawal dari "hadiah" itu, Heptapod akan membutuhkan bantuan manusia 3000 tahun kedepan. Pemberian Heptapod itu pun diabadikan Louise ke dalam bukunya yang berjudul Universal Language. (Ind)

Bahasa yang Universal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar