Official Poster |
Sebelum “Kedatangan”
Sesuai judul. Arrival seingat saya menjadi film tentang konfrontasi
manusia dengan makhluk luar bumi (baca:alien) yang paling sedih dan menyentuh
buat saya. E.T. the Extra Terrestrial tidak saya hitung karena ET termasuk film
keluarga (PG).
Tidak hanya kisahnya yang benar-benar greget, alur film
Arrival berhasil membolak-balik emosi saya. Melalui keunggulan sinematografinya,
Arrival menciptakan emosi tersendiri dalam setiap detik gambar, sound, dan
dialog. Terkadang juga mencekam. Seperti saat sebuah adegan tatap muka dengan
sang mahkluk asing memperdengarkan suara yang mirip peluit kapal yang mengaum.
Di atas itu semua, saya paling memuji akting Amy Adams di
film yang berhasil menyabet 1 piala Oscar pada kategori Sound Editing ini.
Entah ini hanya saya saja atau memang ilmuwan-ilmuwan di film-film science-fiction
kebanyakan lebih sering nampak ceroboh dan bodoh saat bertemu bahaya. Amy Adams
sebaliknya, ia mampu bertutur dengan kepala dingin dan cerdas sebagai Louise
Banks seorang Professor bahasa yang didapuk menjadi penerjemah bahasa mahkluk
asing.
Saat "Kedatangan"
Film Arrival dibuka oleh rangkuman
momen hidup dari seorang Loiuse Banks (Amy Adams). Melalui momen-momen ini,
penonton diberi tahu bahwa Louise adalah seorang single mother yang tinggal
bersama anak perempuannya, Hannah. Dimulai saat Louise menciumi dan membelai
bayinya dengan kasih. Kemudian mereka bermain bersama di bawah matahari. Hannah
kecil mengatakan pada sang ibu “aku mencintaimu”, namun disambung kata benci
saat ia beranjak menjadi remaja pemarah. Hannah ternyata mengidap penyakit
langka. Hal ini membuat hati Louise hancur. Sembari menahan derai airmata, Louise
mengurus Hannah yang terbaring di atas ranjang dengan penuh kasih. Sampai suatu
ketika Hannah tidak kuat lagi dan meninggalkan sang ibu. Kalau kamu pernah
menonton adegan pembuka film animasi UP! Seperti itulah gambaran kesedihan yang
dipancarkan.
Suatu hari saat Louise hendak memberikan
kuliah, sebuah berita menghebohkan tersiar. Dua belas benda misterius mirip batu kali berwarna hitam telah
mendarat dan menyebar di seluruh penjuru bumi. Diduga kapal mahkluk luar
angkasa, kepanikan pun meyapu seluruh daratan. Aktivitas perkulihan dibatalkan
dan seluruh orang dipaksa kembali ke rumah.
Dua Belas Titik Pendaratan Kapal Luar Angkasa? |
Esoknya, seorang panglima militer
Amerika bernama Colonel Weber (Forest Whitaker) mendatangi Louise. Ia berharap
Louise dapat menerjemahkan sebuah rekaman suara percakapan mahkluk asing. Namun
daripada disebut percakapan, suara itu lebih mirip seperti binatang mendengkur.
Louise keberatan, karena sangat
mustahil menerjemahkan maksud dari bunyi-bunyi yang belum pernah ia dengar. Meski
awalnya ditolak ikut ke lokasi pendaratan benda misterius, Colonel Weber akhirnya
mengijinkan Louise bergabung ke dalam tim investigasi. Dibantu seorang ahli
fisika, Ian Donnelly (Jeremy Renner), Louise memiliki satu tugas yaitu berkomunikasi
dengan mahkluk asing dan menanyakan maksud dari kunjungan mereka ke bumi.
Apa Tujuan Kalian datang ke Bumi? |
Berkomunikasi dengan mahkluk asing
berkaki tujuh itu ternyata tidak mudah. Louise menemukan bahwa apa yang mereka
ucapkan dan mereka tulis tidaklah sama. Tulisan mahkluk asing itu lebih mirip lingkarang grafik yang disebut Hologram. Mungkin sama seperti seekor kucing yang
mengeong tanpa makna, namun ketika si kucing meninggalkan cap kaki di suatu
tempat ia memiliki maksud tertentu. Louise dan Ian pun berinisiatif agar mereka
dapat saling bertukar kosa kata dengan mahkluk asing yang belakangan dipanggil
dengan nama Heptapod.
Mencari Makna dari sebuah Lingkaran |
Ketegangan muncul dikala negara
China berhasil melampaui kerja penerjemahan yang dilakukan militer Amerika.
China yang konon menerjemahkan bahasa Heptapod menggunakan papan Mahjong
berpendapat kunjungan mereka didasari keinginan memberikan “senjata” kepada
umat manusia. Kericuhan di tingkat negara pun terjadi, China diduga ingin
memulai perang dengan mahkluk asing dan memonopoli “senjata” tersebut.
Di saat-saat terakhir, bayangan
Hannah yang sedari awal muncul di benak Louise semakin nyata. Berkat Hannah, Louise
pun berhasil menemukan terjemahan asli dari maksud kedatangan Heptapod. Dengan
segala upaya, Louise dan Ian berusaha menghentikan kesalahan terjemahan dari
China. Sebab, apa yang ditawarkan Heptapod ternyata bukanlah senjata, melainkan
“hadiah”. Berawal dari "hadiah" itu, Heptapod akan membutuhkan bantuan manusia 3000 tahun kedepan. Pemberian Heptapod itu pun diabadikan Louise ke dalam bukunya yang
berjudul Universal Language. (Ind)
Bahasa yang Universal |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar