Minggu, 07 Oktober 2018

BIG FISH (2003), Salah Satu Karya Mengharukan dari Tim Burton

Big Fish Pic Karya Mengharukan dari Tim Burton
Official Poster Big Fish (2003)

Apabila mendengar nama Tim Burton, yang terbesit di benak kita pasti sebuah film fantasi dengan tokoh-tokohnya yang imajinatif. Begitupun ketika saya memasukan film Big Fish ke dalam movie wishlist, ada harapan besar untuk melihat salah satu keunikan dari film ini. Namun setelah selesai menonton, saya baru menyadari ada yang berbeda dengan film buatan sutradara asal Inggris itu.
Diperankan oleh beberapa pemain yang cukup sering wara wiri di perfilman Hollywood, seperti Ewan McGregor, Marion Cotillard, Helena Bonham Carter. Ada juga peran kecil yang dimainkan oleh Miley Cyrus yang saat itu masih dikenal dengan nama aslinya, yaitu Destiny Cyrus.

Sekelumit Sinopsis

Film ini mengisahkan renggangnya hubungan seorang ayah dengan putranya. Edward Bloom yang merupakan ayah dari William Bloom, sangat suka bercerita hal-hal fantastis tentang perjalanan hidupnya. Semenjak kecil, William terus dijejali dengan kisah-kisah di luar nalar yang konon pernah dialami sendiri oleh ayahnya. Namun demikian seiring dengan bertambah dewasanya Will, ia mulai menyadari bahwa semua itu hanyalah omong kosong. Will merasa, ayahnya sengaja membuat dongeng itu untuk menutupi sesuatu.
Puncak pertengkaran mereka terjadi setelah Edward mendongengkan kisah tersebut di hadapan para tamu undangan saat pesta pernikahan Will. Sejak saat itu mereka jarang berkomunikasi secara langsung selama tiga tahun. Hingga akhirnya Will mendapati kabar bahwa waktu hidup ayahnya sudah tak lama lagi. Will memutuskan untuk menemui ayahnya dan mencoba mengorek kenyataan dari cerita ayahnya.

Sudut Pandang Pribadi

Dibalik petualangan ajaib yang dialami seorang Edward Bloom, sungguh saya dulu tak pernah menyangka, bahwa genre film ini bukanlah sekedar fantasi yang biasa menjadi andalan seorang Tim Burton. Big Fish adalah film drama yang penuh dengan makna filosofis.
Banyak yang menyebutkan bahwa Edward Bloom memiliki masalah psikologis dimana ia tak bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan. Mungkin hal itu memang benar adanya menilik dari beberapa perkataan yang pernah terlontar dari mulut Edward sendiri. Akan tetapi, saya pribadi memaknai apa yang dilakukannya merupakan cara mengajar yang unik dari seorang Ayah kepada anaknya.
Edward lebih memilih memotivasi putranya melalui kisah petualangan fantasi agar kelak ia menjalani hidup layaknya sebuah petualangan. Big fish bukanlah sebuah ikan raksasa seperti yang digambarkan dalam kilas balik perjalanan hidup Edward muda (diperankan oleh Ewan McGregor). Akan tetapi, Ikan Besar ini adalah bentuk pencapaian seseorang akan apa yang telah didambakan dan diimpikan dalam hidupnya. Air itu sendiri bisa jadi pemaknaan kehidupan yang begitu luas dan harus diarungi oleh seorang manusia. Edward Bloom menggambarkan kesuksesan hidupnya dalam kisah yang dikemas menjadi dongeng menarik bagi seorang anak.
Saat Edward tua sudah merasa tak berdaya, ia berendam dalam bak mandinya dengan penuh kesedihan dan berkata bahwa dia kekeringan. Buat saya, adegan ini merefleksikan bagaimana seorang Edward rindu menaklukan petualangan dan tantangan besar. Rasa hausnya masih begitu besar, tetapi kanker yang diderita memaksanya untuk berhenti.

Adegan Berendam di Bak Mandi

Ciri-ciri Kesuksesan Dari Edward Bloom

Kalau dulu waktu kuliah sering dengar ceramah tentang orang sukses, rasanya apa yang ada dalam diri Edward Bloom terlalu mirip dengan ciri-ciri yang sering disebutkan. Dari yang saya tangkap ada beberapa poin, yaitu:
a    1)  Optimis
b    2)  Ambisius
c    3)  Berani Menghadapi Tantangan
     Adegan: Saat menghadapi raksasa
Raksasa dari Goa Hantu
d    4) Cerdik dan Taktis
e    5)  Pantang Menyerah
     Adegan: Saat berusaha memenangkan hati Sandra Templeton
Menanam Bunga Semalaman Demi Pujaan Hati

f     6) Supel dan Mudah Berteman
     Adegan: Berteman dengan banyak orang yang ia temui di sepanjang cerita
g    7) Tak Pernah Tinggal di Zona Aman
           Adegan: Saat memutuskan meninggalkan kota Spectre

Masih banyak lagi beberapa sifat serta karakter yang ditonjolkan oleh seorang Edward Bloom dan mungkin luput dari penilaian saya. Akhir kisah film ini cukup menarik dan penuh makna buat saya pribadi. Maka dari itu, saya putuskan memasukan film ini sebagai salah satu jajaran film favorit yang ga bosan-bosannya saya putar. (Ai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar