Jumat, 05 Oktober 2018

Review Marenta part.2 Cireng Banjir

pic review marenta cireng banjir
Marenta Isi Cireng Banjir

Oke kali ini aku balik lagi di part ke-2 untuk mengulas salah satu produk makanan dengan merek Marenta, milik Muhammad Alvin Faiz. Sebelumnya aku sudah pernah bahas Marenta rasa seblak banjir. Nah, kali ini aku mau review yang rasa Cireng Banjir.

Dengar-dengar sih yang varian rasa ini dibilang paling enak dan best seller. Kalau dibandingkan dengan rasa cuanki soto dan seblak basah yang memiliki keterangan netto 85 gram, rasanya untuk varian yang satu ini aku ga menemukan keterangan nettonya. Tapi memang bobotnya kerasa lebih berat dari dua rasa tersebut.


Isi dan Petunjuk Pengolahan

Waktu di buka di dalamnya terdiri dari; 1) cireng basah dengan kemasan vacuum; 2) pangsit dan pilus; 3) bubuk cabai; 4) bumbu dengan warna hitam pekat; dan 5) Sendok Plastik.

gambar review marenta cireng banjir

foto ulasan marenta rasa cireng banjir


Untuk cara pembuatannya, cireng harus digoreng terlebih dahulu hingga benar-benar kering. Kemudian tuang air panas ke dalam gelas kemasan yang sudah dicampur dengan bumbu basah dan bubuk cabai. Setelah itu masukan, cireng beserta topping pangsit dan pilusnya.


Gambar ulasan soal Marenta Rasa Cireng Banjir
Cireng yang Sudah Digoreng dan Siap Nyemplung

Review Rasa

Awalnya aku memasukan bumbu basah hitamnya terlebih dahulu karena ingin merasakan rasanya seperti apa. Ternyata rasanya manis dan sedikit asam. Mirip dengan kuah bakso yang dicampur saos tomat dan kecap dan rasanya kurang gurih. Tapi setelah memasukan bubuk cabainya perlahan-lahan, rasanya jadi semakin enak. Mungkin bubuk cabainya ada campuran garamnya.



Setelah dicemplung dalam Kuah Panas Berbumbu
gambar pembahasan marenta rasa cireng banjir
Hasil Akhir

Untuk perbandingan rasa, dibandingkan cuanki soto dan seblak basah yang sudah kucoba sebelumnya, cireng banjir ini emang yang paling enak. Hanya saja, kuahnya cukup berminyak karena bawaan dari cireng gorengnya. Kayaknya sih minyak dari cirengnya harus ditiriskan dengan bantuan tissu. 
Pada petunjuk penyajian memang disarankan untuk menambah topping jeruk nipis, mungkin tujuannya untuk mengurangi rasa berminyak pada kuahnya. Tapi aku sih ga nambahin soalnya perasaan udah agak asem kuahnya.
Ohya aku ga terlalu banyak membubuhkan bubuk cabenya soalnya aku pribadi emang ga kuat pedas. Kalo cabenya dituang semua, warna kuahnya akan jauh lebih merah.

Kesimpulan

Rasa marenta ini emang bener yang paling enak diantara yang lainnya. Ntah kenapa aku ga pernah kepikiran ada cireng yang bisa dinikmati dengan bumbu kuah yang pedas. Tapi bisa jadi Alvin ini terinspirasi dari model batagor kuah.
Dari segi efektivitas menurutku tetap sama seperti review seblak banjir sebelumnya. Makanan ini sangat cocok bagi mereka yang malas atau ga punya waktu untuk meracik cemilan seperti ini. Tapi kalo untuk dibawa traveling, jelas sangat tidak praktis.

Oke segitu saja ulasan dariku tentang Marenta Cireng Banjir. Semoga cukup membantu memberi gambaran rasa untuk kalian yang berniat untuk membelinya. (Ai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar