Official Poster |
Waktu
Indi ngasih film ini, dia hanya bilang kalau ini adalah kisah nyata. Sejujurnya
perkataan tersebut tidak begitu membangkitkan minatku untuk menonton karena
kedengarannya film ini akan sangat membosankan. Terlebih dengan durasinya yang
nyaris dua jam. Dari covernya bisa dilihat sepertinya ini memang berkisah
tentang artis akrobatik yang menaklukan dua buah gedung pencakar langit diatas
seutas tali.
Akhirnya
pada suatu waktu, aku menyempatkan diri untuk menonton film ini dengan penuh
konsentrasi. Diluar dugaan aku malah menyukai film ini. Film ini jauh dari kata
bosan yang selalu aku bayangkan. Setelah selesai menonton, aku baru tahu bahwa
film ini disutradarai oleh Robert Zemeckis. Kalau dari awal aku sudah tahu
bahwa beliau yang menyutradarai film ini, mungkin aku tidak akan menunda-nunda
untuk menontonnya.
Film
ini berkisah tentang Phillipe Petit, seorang artis akrobat asal Perancis yang
memiliki ambisi untuk berjalan diatas tali secara illegal diantara dua twin tower legendaris, yaitu World Trade
Center. Selain menceritakan kisah sang artis, film ini juga sekaligus untuk
mengenang gedung WTC yang telah hancur pada 11 September 2001 silam. Di waktu berdirinya,
bangunan tersebut memiliki masa kejayaannya sebagai bangunan tertinggi di
dunia.
Pemilihan
aktor Joseph Gordon-Levitt sebagai pemeran Phillipe Petit emang ga keliru.
Levitt sendiri telah dilatih oleh Phillipe Petit dalam workshop delapan hari. Hal
itu berbuah pada keberhasilannya untuk meniti diatas tali pada ketinggian 10
kaki.
Phillipe Petit diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt |
Berjalan
diatas tali bukanlah hal yang mudah, butuh keseimbangan, konsentrasi serta
persiapan mental untuk melakukannya. Semua itu tidak terlepas dari pikiran yang
positif. Hal itulah yang mungkin berusaha ditanamkan oleh sang legenda akrobat
kepada semua orang. Tentunya yang memukau dari film ini adalah dukungan
teknologi sinema 3D dan IMAX yang membuat kita seolah-olah ikut merasakannya.
Sangat disayangkan aku tidak menontonnya di bioskop. Film ini pastinya akan
sangat terasa indah sekaligus menegangkan jika ditonton dengan layar yang besar.
Meskipun
memiliki durasi dua jam, Robert Zemeckis benar-benar pandai mengemas
keseluruhan perjalanan sang artis
dengan baik dan mudah dinikmati. Levitt selaku bintang utama dibiarkan menjadi
seorang narator yang mengisahkan perjalanan tersebut dengan gaya bicara yang
interaktif. Penceritaannya nampak tak bertele-tele. Semua adegan terlihat
mengalir begitu saja.
Klimaks
yang paling ditunggu dalam film ini adalah saat pelaksanaan eksekusi rencana
yang sudah dipersiapkan selama kurang lebih enam tahun ini. Pada tahun 1974, Phillipe
Petit benar-benar mewujudkan penitiannya diatas langit. Ambisi seorang Petit
menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa tidak ada satu hal pun yang tak bisa
digapai jika kita mau berusaha dan pantang menyerah. Ada begitu banyak kendala
yang ditemuinya, tetapi karena kegigihannya ia berhasil mengatasi hal tersebut
meskipun harus diiringi resiko baru lagi.
Meniti Tali di Puncak Dunia |
Seandai
Indi tak pernah memberitahu atau mungkin aku tak pernah menyimak bagian pembuka
film ini, mungkin aku tidak akan pernah tahu bahwa ini adalah kisah nyata.
Kisah ini terkesan fiktif namun sebagian besar kejadian memang benar adanya.
Dimulai dari menyamar sebagai pekerja konstruksi, aksi telanjang bulat, kaki
yang terinjak paku dan masih banyak lagi. Tapi menurutku disitulah letak
kesuksesan seorang Robert Zemeckis dalam menyutradarai fim ini. Ia mampu meramu
film ini menjadi tontonan yang menarik dan jauh dari kata bosan, sehingga
penonton bisa larut dalam ceritanya. (Ai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar