Sabtu, 22 September 2018

Film The Walk (2015), Meniti Impian di Puncak Dunia

Official Poster

Waktu Indi ngasih film ini, dia hanya bilang kalau ini adalah kisah nyata. Sejujurnya perkataan tersebut tidak begitu membangkitkan minatku untuk menonton karena kedengarannya film ini akan sangat membosankan. Terlebih dengan durasinya yang nyaris dua jam. Dari covernya bisa dilihat sepertinya ini memang berkisah tentang artis akrobatik yang menaklukan dua buah gedung pencakar langit diatas seutas tali.

Akhirnya pada suatu waktu, aku menyempatkan diri untuk menonton film ini dengan penuh konsentrasi. Diluar dugaan aku malah menyukai film ini. Film ini jauh dari kata bosan yang selalu aku bayangkan. Setelah selesai menonton, aku baru tahu bahwa film ini disutradarai oleh Robert Zemeckis. Kalau dari awal aku sudah tahu bahwa beliau yang menyutradarai film ini, mungkin aku tidak akan menunda-nunda untuk menontonnya.

Film ini berkisah tentang Phillipe Petit, seorang artis akrobat asal Perancis yang memiliki ambisi untuk berjalan diatas tali secara illegal diantara dua twin tower legendaris, yaitu World Trade Center. Selain menceritakan kisah sang artis, film ini juga sekaligus untuk mengenang gedung WTC yang telah hancur pada 11 September 2001 silam. Di waktu berdirinya, bangunan tersebut memiliki masa kejayaannya sebagai bangunan tertinggi di dunia.

Pemilihan aktor Joseph Gordon-Levitt sebagai pemeran Phillipe Petit emang ga keliru. Levitt sendiri telah dilatih oleh Phillipe Petit dalam workshop delapan hari. Hal itu berbuah pada keberhasilannya untuk meniti diatas tali pada ketinggian 10 kaki.

Phillipe Petit diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt
Berjalan diatas tali bukanlah hal yang mudah, butuh keseimbangan, konsentrasi serta persiapan mental untuk melakukannya. Semua itu tidak terlepas dari pikiran yang positif. Hal itulah yang mungkin berusaha ditanamkan oleh sang legenda akrobat kepada semua orang. Tentunya yang memukau dari film ini adalah dukungan teknologi sinema 3D dan IMAX yang membuat kita seolah-olah ikut merasakannya. Sangat disayangkan aku tidak menontonnya di bioskop. Film ini pastinya akan sangat terasa indah sekaligus menegangkan jika ditonton dengan layar yang besar.

Meskipun memiliki durasi dua jam, Robert Zemeckis benar-benar pandai mengemas keseluruhan perjalanan sang artis dengan baik dan mudah dinikmati. Levitt selaku bintang utama dibiarkan menjadi seorang narator yang mengisahkan perjalanan tersebut dengan gaya bicara yang interaktif. Penceritaannya nampak tak bertele-tele. Semua adegan terlihat mengalir begitu saja.

Klimaks yang paling ditunggu dalam film ini adalah saat pelaksanaan eksekusi rencana yang sudah dipersiapkan selama kurang lebih enam tahun ini. Pada tahun 1974, Phillipe Petit benar-benar mewujudkan penitiannya diatas langit. Ambisi seorang Petit menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa tidak ada satu hal pun yang tak bisa digapai jika kita mau berusaha dan pantang menyerah. Ada begitu banyak kendala yang ditemuinya, tetapi karena kegigihannya ia berhasil mengatasi hal tersebut meskipun harus diiringi resiko baru lagi.

Meniti Tali di Puncak Dunia
Seandai Indi tak pernah memberitahu atau mungkin aku tak pernah menyimak bagian pembuka film ini, mungkin aku tidak akan pernah tahu bahwa ini adalah kisah nyata. Kisah ini terkesan fiktif namun sebagian besar kejadian memang benar adanya. Dimulai dari menyamar sebagai pekerja konstruksi, aksi telanjang bulat, kaki yang terinjak paku dan masih banyak lagi. Tapi menurutku disitulah letak kesuksesan seorang Robert Zemeckis dalam menyutradarai fim ini. Ia mampu meramu film ini menjadi tontonan yang menarik dan jauh dari kata bosan, sehingga penonton bisa larut dalam ceritanya. (Ai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar