Sabtu, 13 Oktober 2018

KOSAN 95!: Cerita Reverse Harem ala Opera Sabun?!

Official Webtoon Header
Buat yang rajin mantengin aplikasi Webtoon Indonesia mungkin sudah tidak asing dengan judul KOSAN95!. Atau mungkin masih asing juga? Yah, saya amati memang seri drama yang satu ini sangat underrated jika dibandingkan dengan beberapa judul Webtoon Indonesia lainnya. Khususnya jika disandingkan dengan beberapa judul bergenre romantis seperti Pasutri Gaje atau Eggnoid, KOSAN95! masih agak tertinggal. Untuk sementara ini, seri Webtoon buatan Didiwalker ini sudah difavoritkan hampir 1 juta kali dan akan segera mencapai chapter ke-100.

Ramuan cerita KOSAN95! memang boleh dibilang imajinatif, sehingga kemungkinan tidak semua pembaca bisa me-relate dirinya dengan tema besar yang dibawakan. Akan tetapi, justru keunikannya inilah yang membuat saya tergila-gila akan cerita ini. Meskipun tidak dikategorikan ke dalam genre romance, KOSAN95! sebenarnya sudah mengikuti ramuan-ramuan kisah melodrama romantis. Ditambah lagi, tidak semua Webcomic Indonesia bisa memadukan manisnya kisah reverse harem dengan presentasi cerita ala opera sabun, sebaik KOSAN95!.

Mengintip KOSAN95!

KOSAN95! dibuka dengan memperkenalkan Rena, gadis 19 tahun sebatang kara yang tinggal sendirian di sebuah kos-kosan sederhana. Pembaca tiba-tiba saja dikagetkan oleh kisah Rena yang dipecat sepihak dari pekerjaannya. Penderitaan Rena kian bertambah ketika ibu kos mendatanginya untuk menagih uang sewa kos yang sudah ditunggak selama tiga bulan. Setelah semalaman menahan tangis sambil meratap nasib, keesokan paginya Rena mendapati amplop kuning yang sengaja diselipkan dari bawah pintu kamarnya. Bagai mendapat durian runtuh, ternyata di dalam amplop tersebut terdapat kartu debit berisi saldo Rp 50 juta.

Seolah takdirnya sudah diatur, amplop kuning berangka 10 tersebut ternyata adalah sebuah undangan interview pekerjaan sebagai office girl sekaligus ajakan mendiami sebuah kos-kosan mewah setelahnya. Apabila mengikuti semua arahan yang tertera, maka Rena akan digajar oleh pemilik kos dengan dipertemukan dengan kakak laki-laki kandungnya sekaligus keluarga satu-satunya. Selayaknya orang normal, awalnya Rena mengira itu adalah penipuan. Tetapi, ia pun mulai penasaran untuk bertaruh setelah dijemput oleh seorang eksmud ganteng yang mengaku supervisor kosan bernama Faisal. Dengan hati yang masih diliputi keraguan, dimulailah kehidupan Rena di dalam asrama misterius berjulukan KOSAN95!.

Rena dan Faisal (kiri) dan Penampakan anggota KOSAN95! (kanan)
Tak cukup tempatnya saja yang misterius, KOSAN95! ternyata juga diisi oleh orang-orang misterius. Mereka yang tinggal ternyata juga mendapatkan undangan serupa dengan nomor urut yang berbeda-beda. Sudah ada sembilan orang yang bergabung sebelumnya dan Rena merupakan orang yang ke-10. Di tengah penantiannya menunggu hari pertemuannya dengan sang kakak kandung, Rena harus bertahan dikelilingi orang-orang super unik. Seperti di antaranya: Doni yang jago parkour, Dadang yang pemarah, Romi yang playboy, Budi yang irit ngomong, No.9 (bukan nama sebenarnya) yang eksentrik. Kemudian ada Fani dan Siska, dua cewe ramah senyum yang sepertinya jago membuat lelaki jahat babak belur. Yang paling menarik buat saya sih Faisal, karakter ini merubuhkan persepsi bahwa cogan dalam komik drama itu harus sempurna dan baik hati.

Reverse Harem di dalam KOSAN95!

Mungkin masih banyak yang bingung sebenarnya apa itu reverse harem (selanjutnya disingkat RH). Dalam kultur manga dan anime Jepang, RH merupakan sub-genre dalam kisah romantis. Selayaknya genre romance, RH juga mengemas cerita cinta dan drama yang ditujukan untuk kalangan perempuan. Namun perbedaannya, RH tidak membuat hati pembaca perempuan cenat cenut lantaran kisah cinta sepasang kekasih, melainkan ia membawakan kisah di mana satu perempuan menjadi pusat perhatian dan kasih sayang beberapa laki-laki (dan/atau perempuan).

Tapi jangan dahulu salah sangka. RH tidak selalu harus bertutur tentang satu perempuan yang punya kisah percintaan mutual dengan beberapa laki-laki berbeda. Dalam beberapa contoh cerita RH terkenal memang ada yang menggelitik pembaca/penonton dengan berusaha mengangkat nilai-nilai romantis saat seorang perempuan dicintai secara silih berganti oleh laki-laki berbeda. Namun, bukan itu konsep RH yang saya lihat dari KOSAN95!.

Fushigi Yuugi konon merupakan pelopor genre Reverse Harem
KOSAN95! membawakan nuansa RH dengan menampilkan karakter Rena yang harus hidup seatap dengan sekumpulan laki-laki dan perempuan yang menaruh perhatian kepadanya. Perhatian di sini sebenarnya bukan perasaan suka, melainkan rasa penasaran dan tanggung jawab. Sama halnya dengan Faisal yang diberi tanggung jawab menjaga Rena oleh bossnya, Indra, yang malah membuatnya nampak overprotektif dan seolah tergila-gila pada Rena. Selain itu, ada dokter Romi yang berusaha mendekati Rena lantaran ketertarikannya terhadap hubungan darah antara Rena dan sahabatnya, Indra.

Lalu, hubungan ‘aneh’ antara Rena dan No.9 yang misterius pun rasanya bisa melengkapi nuansa RH dalam KOSAN95!. Di samping pekerjaannya mengusut identitas asli Rena, No.9 juga digambarkan  tertarik pada 'aura keberuntungan' Rena. Meskipun lelaki tulen, ia menyukai hal-hal lucu dan menganggap tingkah lugu Rena merupakan kesukaannya.

Terakhir, figur kakak perempuan yang bertipe strong woman character juga tak jarang menghiasai kisah-kisah RH. Pada KOSAN95!, karakter seperti ini bisa kita lihat dari perilaku Fani, Siska, Ayu, dan Kak Riri saat menjaga dan membela Rena. Uniknya, pada beberapa judul anime/manga RH terkenal, karakter perempuan kuat ini justru dimunculkan sebagai seorang lelaki cantik yang cross dress menjadi perempuan, seperti Ringo Tsukimiya dari Uta no Prince-sama dan Nuriko dari Fushigi Yuugi.

Uta no Prince-sama (atas) dan Ouran High School Host Club (bawah)
Kemudian, kita juga disuguhi hubungan seru antara Rena dengan Dadang, di mana Rena berhasil ‘menjinakkan’ sifat tempramental maniak IT itu di penghujung KOSAN95! Season 1. Pola hubungan Dadang x Rena ini banyak ditemui dalam anime-anime RH seperti Uta no Prince-sama dan Ouran High School Host Club. Pada tingkat ini, biasanya sang perempuan dipercaya berperan sebagai tokoh yang membawa perkembangan karakter bad boy di dekatnya ke arah yang lebih baik.

Opera Sabun di dalam KOSAN95!

Di Indonesia, opera sabun biasanya diterjemahkan menjadi sinetron (sinema elektronik). Akan tetapi, rasanya saya enggan menyebut KOSAN95! bernuansa sinetron. Pasalnya, sinetron Indonesia memiliki ramuan cerita yang sedikit berbeda jika disandingkan dengan KOSAN95!. Biasanya unsur-unsur yang umum dibawakan dalam sinetron Indonesia ialah seputar kesulitan materi, cinta terlarang, perjodohan paksa, religi, dan mistis. Oleh sebab itu, saya ingin meneropong KOSAN95! dari kacamata kisah opera sabun yang paling umum digunakan di banyak negara.

Merunut pada kisah Rena di bagian perkenalan, KOSAN95! sendiri juga mengangkat unsur kesulitan materi sebagai konflik pembuka. Masalah materi dan pekerjaan ini menjadi unsur yang sangat umum digunakan bahkan dalam seri opera sabun pertama yang dibuat di Amerika selepas Perang Dunia II. Hal ini disebabkan, opera sabun sendiri lahir untuk mengisi tontonan masyarakat kelas pekerja di perkotaan yang semakin banyak memiliki televisi sendiri. Opera sabun asal spanyol (telenovela) pun mengikuti ramuan ini dengan acapkali menyuguhkan cerita-cerita gadis sederhana yang menjalin cinta kasih dengan lelaki kaya hingga memunculkan konflik dan penolakan dari kalangan atas. Transformasi Rena dari hidup di kos sederhana ke dalam KOSAN95! yang mewah pun secara tidak langsung memuat pola ini.

Beberapa adegan tentang 'saudara'
Satu lagi konflik sentral dalam opera sabun yang sudah mendunia, yaitu kisah sepasang saudara (biasanya laki-laki dan perempuan) yang terpisah dan bertemu kembali saat dewasa. Konflik ini biasanya diwarnai oleh kisah banyak karakter yang membingungkan, bersambung terus menerus hingga akhirnya terkuak bahwa orang terdekat (atau yang terjahat) merupakan kerabat pemeran utama yang telah lama hilang. Salah satu judul opera sabun terkenal yang mempopulerkan hal ini ialah General Hospital, sebuah seri drama televisi Amerika yang memecahkan rekor dunia sebagai salah satu seri terpanjang dengan lebih dari 14.000 episode. Contoh lainnya bisa dilihat juga pada kisah opera sabun luar angkasa Star Wars, di mana Luke Skywalker dan Putri Leia saling jatuh hati, belakangan baru diketahui bahwa mereka adalah saudara kembar. Kisah Rena dalam KOSAN95! sangat mirip dengan alur cerita tersebut, walaupun minus kisah cinta. Penonton pasti menanti-nanti terkuaknya identitas asli kakak kandung Rena yang ternyata selama ini sudah mengawasinya sejak awal cerita. (Ind)

Minggu, 07 Oktober 2018

BIG FISH (2003), Salah Satu Karya Mengharukan dari Tim Burton

Big Fish Pic Karya Mengharukan dari Tim Burton
Official Poster Big Fish (2003)

Apabila mendengar nama Tim Burton, yang terbesit di benak kita pasti sebuah film fantasi dengan tokoh-tokohnya yang imajinatif. Begitupun ketika saya memasukan film Big Fish ke dalam movie wishlist, ada harapan besar untuk melihat salah satu keunikan dari film ini. Namun setelah selesai menonton, saya baru menyadari ada yang berbeda dengan film buatan sutradara asal Inggris itu.
Diperankan oleh beberapa pemain yang cukup sering wara wiri di perfilman Hollywood, seperti Ewan McGregor, Marion Cotillard, Helena Bonham Carter. Ada juga peran kecil yang dimainkan oleh Miley Cyrus yang saat itu masih dikenal dengan nama aslinya, yaitu Destiny Cyrus.

Sekelumit Sinopsis

Film ini mengisahkan renggangnya hubungan seorang ayah dengan putranya. Edward Bloom yang merupakan ayah dari William Bloom, sangat suka bercerita hal-hal fantastis tentang perjalanan hidupnya. Semenjak kecil, William terus dijejali dengan kisah-kisah di luar nalar yang konon pernah dialami sendiri oleh ayahnya. Namun demikian seiring dengan bertambah dewasanya Will, ia mulai menyadari bahwa semua itu hanyalah omong kosong. Will merasa, ayahnya sengaja membuat dongeng itu untuk menutupi sesuatu.
Puncak pertengkaran mereka terjadi setelah Edward mendongengkan kisah tersebut di hadapan para tamu undangan saat pesta pernikahan Will. Sejak saat itu mereka jarang berkomunikasi secara langsung selama tiga tahun. Hingga akhirnya Will mendapati kabar bahwa waktu hidup ayahnya sudah tak lama lagi. Will memutuskan untuk menemui ayahnya dan mencoba mengorek kenyataan dari cerita ayahnya.

Sudut Pandang Pribadi

Dibalik petualangan ajaib yang dialami seorang Edward Bloom, sungguh saya dulu tak pernah menyangka, bahwa genre film ini bukanlah sekedar fantasi yang biasa menjadi andalan seorang Tim Burton. Big Fish adalah film drama yang penuh dengan makna filosofis.
Banyak yang menyebutkan bahwa Edward Bloom memiliki masalah psikologis dimana ia tak bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan. Mungkin hal itu memang benar adanya menilik dari beberapa perkataan yang pernah terlontar dari mulut Edward sendiri. Akan tetapi, saya pribadi memaknai apa yang dilakukannya merupakan cara mengajar yang unik dari seorang Ayah kepada anaknya.
Edward lebih memilih memotivasi putranya melalui kisah petualangan fantasi agar kelak ia menjalani hidup layaknya sebuah petualangan. Big fish bukanlah sebuah ikan raksasa seperti yang digambarkan dalam kilas balik perjalanan hidup Edward muda (diperankan oleh Ewan McGregor). Akan tetapi, Ikan Besar ini adalah bentuk pencapaian seseorang akan apa yang telah didambakan dan diimpikan dalam hidupnya. Air itu sendiri bisa jadi pemaknaan kehidupan yang begitu luas dan harus diarungi oleh seorang manusia. Edward Bloom menggambarkan kesuksesan hidupnya dalam kisah yang dikemas menjadi dongeng menarik bagi seorang anak.
Saat Edward tua sudah merasa tak berdaya, ia berendam dalam bak mandinya dengan penuh kesedihan dan berkata bahwa dia kekeringan. Buat saya, adegan ini merefleksikan bagaimana seorang Edward rindu menaklukan petualangan dan tantangan besar. Rasa hausnya masih begitu besar, tetapi kanker yang diderita memaksanya untuk berhenti.

Adegan Berendam di Bak Mandi

Ciri-ciri Kesuksesan Dari Edward Bloom

Kalau dulu waktu kuliah sering dengar ceramah tentang orang sukses, rasanya apa yang ada dalam diri Edward Bloom terlalu mirip dengan ciri-ciri yang sering disebutkan. Dari yang saya tangkap ada beberapa poin, yaitu:
a    1)  Optimis
b    2)  Ambisius
c    3)  Berani Menghadapi Tantangan
     Adegan: Saat menghadapi raksasa
Raksasa dari Goa Hantu
d    4) Cerdik dan Taktis
e    5)  Pantang Menyerah
     Adegan: Saat berusaha memenangkan hati Sandra Templeton
Menanam Bunga Semalaman Demi Pujaan Hati

f     6) Supel dan Mudah Berteman
     Adegan: Berteman dengan banyak orang yang ia temui di sepanjang cerita
g    7) Tak Pernah Tinggal di Zona Aman
           Adegan: Saat memutuskan meninggalkan kota Spectre

Masih banyak lagi beberapa sifat serta karakter yang ditonjolkan oleh seorang Edward Bloom dan mungkin luput dari penilaian saya. Akhir kisah film ini cukup menarik dan penuh makna buat saya pribadi. Maka dari itu, saya putuskan memasukan film ini sebagai salah satu jajaran film favorit yang ga bosan-bosannya saya putar. (Ai)

Jumat, 05 Oktober 2018

John Wick, Kisah Sulitnya Keluar dari Lingkaran Organisasi Rahasia

Official Poster
Oke, saya ngaku. Sebenarnya, awal saya membaca sinopsis John Wick saya tidak tertarik dengan film aksi kriminal satu ini. Pertama, karena saya pribadi tidak terlalu menyukai film-film aksi tembak-tembakan yang dipenuhi adegan kejar-kejaran sembari menunggang mobil. Kedua, saya sudah kenyang nonton film-film seperti James Bond, lantaran sering menampilkan karakter-karakter cewe seksi bertaring (femme fatale) yang punya love affair dengan karakter utama pria flamboyan. Di atas semua itu, nampaknya saya memang mudah kelelahan menonton film aksi dimana bumi serasa digoyang menggunakan angle kamera yang berubah-ubah.

Butuh waktu beberapa lama sampai saya sadar kalau John Wick punya ramuan khas sendiri. Ketimbang kisah jagoan yang membasmi sindikat organisasi rahasia dan jatuh hati pada mata-mata perempuan, saya melihat cerita John Wick lebih banyak berkutat pada perjuangan seorang pria keluar dari lingkaran organisasi rahasia para pembunuh bayaran yang pernah membesarkan namanya. Ramuan ini menjadikan JW selalu menarik diikuti. Sebab, penonton pun pasti ingin tahu kenapa ia bersikeras keluar dan bagaimana caranya sang pemeran utama membebaskan diri dari aturan-aturan yang berlaku di dunia kriminal kelas kakap. Ditambah lagi, JW menyuguhkan koreografi perkelahian yang menurut saya elegan, boleh dibilang seperti orang yang sedang menari sembari menembak. Tidak heran, selepas seri originalnya, John Wick: Chapter 2 digadang sebagai salah satu sequel film terbaik di tengah film-film sequel gagal dari film-film aksi kriminal terkenal, seperti Taken 2 dan 3.

John Wick 1: Kembali ke Dunia Hitam

Sesuai judulnya, JW berkisah mengenai pensiunan pembunuh bayaran legendaris The Boogeyman yang memiliki nama asli Johnathan Wick (Keanu Reeves). Masa pensiunnya terpaksa dilalui sendirian dalam duka setelah istri tercintanya sekaligus keluarga satu-satunya meninggal akibat penyakit kronis. Suatu hari, seekor anak anjing tiba di depan pintu rumahnya. Ternyata, sang istri meninggalkan wasiat untuk menghadiahi John teman anak anjing bernama Daisy agar John bisa belajar mencintai lagi dan memulai hidup baru.

John bertemu anak anjing Daisy
Sedari bagian prolog film bergenre neo-noir ini, rasanya seperti ada yang mengiris-iris bawang di depan muka saya. Siapa sangka, film yang saya kira ‘macho’ bakal dibuka dengan air mata yang berlinang-linang dari seorang pria yang tengah menggendong anak anjing. Setelah itu, John dan Daisy pun cepat akrab dan tak terpisahkan.

Malangnya, suatu malam John mendapati anak anjing kesayangannya dibunuh oleh sekelompok gangster Russia yang menyusup ke dalam rumah untuk mencuri mobil antiknya. Akibatnya, 'monster' dalam diri John Wick pun bangkit kembali untuk menuntut balas. Bagi John, segala sesuatu punya harga yang harus dibayarkan, samas seperti halnya nyawa juga harus dibayar dengan nyawa. Maka, dimulailah pengejaran John untuk membunuh Iosef Tasarov (Alfie Allen), si ketua geng Russia pembunuh Daisy.

Jalan terjal tak hentinya menghadang misi perburuan John saat terkuak bahwa Iosef si anak papa ternyata merupakan putra dari seorang ketua sindikat kriminal Russia terbesar di New York yang bernama Viggo Tasarov (Michael Nyqvist). Ini artinya, mau tidak mau John harus kembali masuk ke dalam lingkaran organisasi rahasia yang pernah mati-matian ia tinggalkan. Ia pun memulai perburuannya dengan mengunjungi kawan lamanya yang bernama Winston (Ian McShane), seorang boss sindikat yang merangkap pemilik sekaligus manajer Hotel Continental di New York.

John berhasil menembak Iosef
Uniknya, lingkaran organisasi rahasia dalam film ini ibarat dunia lain yang mirip dengan dunia biasa dengan sedikit perbedaan hukum dan sistem. Dunia kriminal ala John Wick memiliki layanan kesehatan, bengkel mobil, jasa pembersih mayat, toko senapan, penjahit baju anti peluru, bahkan penginapan untuk para pembunuh bayaran yang bernama Hotel Continental. Meskipun demikian, uang biasa tidak berlaku di sini. Sebagai gantinya mereka bertransaksi menggunakan koin emas yang tidak diketahui berapa nominal satuannya.

Saya jadi ingat tentang mata uang dunia maya yang bernama bit coin. Meskipun banyak yang mengakuinya sebagai nilai tukar yang legal, tetapi juga tidak kalah banyak digunakan para kriminal untuk bertransasksi membeli barang-barang ilegal dan jasa pembunuh bayaran di dalam ruang maya Dark Web. Menurut kabar, satuan mata uang ini cukup sulit dilacak dan memiliki nilai tukar yang besar. Satu bit coin saja konon setara dengan 100 juta rupiah.

John Wick 2: Hukum dan Hutang

Sebagaimana kisah John Wick pertama, alur cerita John Wick: Chaper 2 pun masih berputar di sekitar John Wick yang tak hentinya tersedot ke dalam kegiatan organisasi rahasia. Kali ini, John terlilit hutang pada seorang pejabat sindikat kriminal Camorra bernama Santino D’Antonio (Riccardo Scamarcio). Namun, bukan hutang barang atau uang tentunya. Hutang yang dimaksud ialah hutang budi.

Dahulu, agar bisa keluar dari organisasi, John meminta bantuan kepada Santino. Sebagai gantinya, John memberi Santino sebuah marker berupa compact disk bergambar tengkorak yang berisi cap darahnya sendiri. Menurut tradisi, seorang pemegang marker seperti Santino berhak meminta apapun kepada sang pemberi marker yang telah membubuhkan cap darahnya. Menolak permintaan pemegang marker artinya John sudah harus siap diburu dan eksekusi. Dengan berat hati, John pun mengiyakan permintaan Santino.

Marker bukti kesepakatan John dan Santino
Sialnya, Santino malah meminta John membunuh saudari sekaligus pesaingnya yang bernama Gianna D’Antonio (Claudia Gerini). Konflik menjadi semakin pelik dan menyulitkan bagi John, lantaran Santino malah berbalik mengejarnya dengan alasan menghormati tradisi mafia Italia yang wajib menuntut balas kematian keluarganya. Meski pembunuhan saudarinya merupakan ide Santino sendiri, ia tetap membuka perburuan kepala John Wick dengan imbalan 7 juta dolar kepada seluruh pembunuh bayaran yang berada di New York.

Dibandingkan seri pertamanya, John Wick: Chapter 2 mengeksplorasi lebih dalam hukum dan cara kerja dunia kriminal kelas kakap secara fiksional. Meskipun fiksi, sebenarnya apa yang disajikan hanya berkaca pada cara kerja organisasi rahasia di dunia nyata. Melalui Chapter 2, penonton dibawa untuk membayangkan struktur dan cara kerja organisasi rahasia seperti Freemason, sindikat kriminal Italia, dan Ordo-Ordo Kesatria di Eropa. Bahkan julukan Camorra sendiri sebenarnya julukan asli mafia Italia di Naples.

Layaknya secret society tersebut, organisasi-organisasi rahasia dalam JW juga banyak menggunakan simbol berupa tulisan atau lambang. Tak hanya simbol saja yang seringkali “disembah”, janji dan aturan pun harus selalu ditaati. Menurut Winston, setidaknya ada dua aturan sakral untuk semua anggota organisasi, yaitu tidak boleh membunuh di Hotel Continental di seluruh dunia dan setiap marker harus dihormati. Apabila melanggar salah satu aturan ini, seorang anggota organisasi sudah harus siap meregang nyawa, tidak peduli apa pangkatnya.

Winston menjelaskan dua aturan yang tidak boleh dilanggar kepada John
Dengan segala aturan tersebut, bagaimana caranya John Wick bisa benar-benar pensiun dari pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran? Yah, inilah yang menurut saya membuat film ini menjadi menarik. Ditambah lagi di penghujung Chapter 2, saking kesalnya dipermainkan, John sampai kelepasan membunuh Santino di dalam bar Hotel Continental New York. Ia pun terpaksa ditetapkan sebagai Ex-communicado oleh Winston dan diberi kesempatan selama 1 jam untuk kabur sebelum pembunuh bayaran dari seluruh dunia memburunya. Ketegangan ini akan dilanjutkan ke seri selanjutnya yang bertajuk John Wick 3: Parabellum pada tahun 2019 mendatang. Saya pun jadi tidak sabar menantinya. (Ind)

Review Marenta part.2 Cireng Banjir

pic review marenta cireng banjir
Marenta Isi Cireng Banjir

Oke kali ini aku balik lagi di part ke-2 untuk mengulas salah satu produk makanan dengan merek Marenta, milik Muhammad Alvin Faiz. Sebelumnya aku sudah pernah bahas Marenta rasa seblak banjir. Nah, kali ini aku mau review yang rasa Cireng Banjir.

Dengar-dengar sih yang varian rasa ini dibilang paling enak dan best seller. Kalau dibandingkan dengan rasa cuanki soto dan seblak basah yang memiliki keterangan netto 85 gram, rasanya untuk varian yang satu ini aku ga menemukan keterangan nettonya. Tapi memang bobotnya kerasa lebih berat dari dua rasa tersebut.


Isi dan Petunjuk Pengolahan

Waktu di buka di dalamnya terdiri dari; 1) cireng basah dengan kemasan vacuum; 2) pangsit dan pilus; 3) bubuk cabai; 4) bumbu dengan warna hitam pekat; dan 5) Sendok Plastik.

gambar review marenta cireng banjir

foto ulasan marenta rasa cireng banjir


Untuk cara pembuatannya, cireng harus digoreng terlebih dahulu hingga benar-benar kering. Kemudian tuang air panas ke dalam gelas kemasan yang sudah dicampur dengan bumbu basah dan bubuk cabai. Setelah itu masukan, cireng beserta topping pangsit dan pilusnya.


Gambar ulasan soal Marenta Rasa Cireng Banjir
Cireng yang Sudah Digoreng dan Siap Nyemplung

Review Rasa

Awalnya aku memasukan bumbu basah hitamnya terlebih dahulu karena ingin merasakan rasanya seperti apa. Ternyata rasanya manis dan sedikit asam. Mirip dengan kuah bakso yang dicampur saos tomat dan kecap dan rasanya kurang gurih. Tapi setelah memasukan bubuk cabainya perlahan-lahan, rasanya jadi semakin enak. Mungkin bubuk cabainya ada campuran garamnya.



Setelah dicemplung dalam Kuah Panas Berbumbu
gambar pembahasan marenta rasa cireng banjir
Hasil Akhir

Untuk perbandingan rasa, dibandingkan cuanki soto dan seblak basah yang sudah kucoba sebelumnya, cireng banjir ini emang yang paling enak. Hanya saja, kuahnya cukup berminyak karena bawaan dari cireng gorengnya. Kayaknya sih minyak dari cirengnya harus ditiriskan dengan bantuan tissu. 
Pada petunjuk penyajian memang disarankan untuk menambah topping jeruk nipis, mungkin tujuannya untuk mengurangi rasa berminyak pada kuahnya. Tapi aku sih ga nambahin soalnya perasaan udah agak asem kuahnya.
Ohya aku ga terlalu banyak membubuhkan bubuk cabenya soalnya aku pribadi emang ga kuat pedas. Kalo cabenya dituang semua, warna kuahnya akan jauh lebih merah.

Kesimpulan

Rasa marenta ini emang bener yang paling enak diantara yang lainnya. Ntah kenapa aku ga pernah kepikiran ada cireng yang bisa dinikmati dengan bumbu kuah yang pedas. Tapi bisa jadi Alvin ini terinspirasi dari model batagor kuah.
Dari segi efektivitas menurutku tetap sama seperti review seblak banjir sebelumnya. Makanan ini sangat cocok bagi mereka yang malas atau ga punya waktu untuk meracik cemilan seperti ini. Tapi kalo untuk dibawa traveling, jelas sangat tidak praktis.

Oke segitu saja ulasan dariku tentang Marenta Cireng Banjir. Semoga cukup membantu memberi gambaran rasa untuk kalian yang berniat untuk membelinya. (Ai)

Matilda (1996), Kisah Anak Jenius dengan Kemampuan Ajaib


Pic Film Matilda si Anak Jenius
Official Poster Matilda (1996)
Untuk posting kali ini aku mau bahas film sebenarnya udah cukup lama dan sudah bolak balik ditayangkan di televisi, yaitu Matilda yang dirilis pada tahun 1996. Film bergenre komedi satir ini masuk ke dalam jajaran film favoritku yang sering kutonton berkali-kali. Matilda dulu sering diputar oleh salah satu saluran televisi waktu aku masih SD. Yang berkesan dari film ini adalah sosok Matilda yang digambarkan sebagai anak jenius.

Dibalut dengan kisah fantasi yang jenaka, film Matilda bisa memberikan nilai moral kepada orangtua dan para guru untuk lebih memperhatikan perkembangan dan kemampuan anak-anak. Meskipun kelihatannya ini adalah film keluarga yang bisa ditonton bersama anak-anak, sebaiknya dalam menikmati film ini anak selalu berada di bawah bimbingan orangtua. Beberapa adegan di film ini disertai beberapa pemahaman yang mungkin saja disalah artikan oleh mereka.

Film ini disutradari oleh Danny DeVito. Selain menyutradarai, Denny DeVito ikut berperan bersama sang istri yaitu Rhea Perlman. Keduanya melakoni peran sebagai orangtua Matilda, yaitu Harry Wormwood dan Zinnia Wormwood. Namun sangat disayangkan 20 tahun berselang dari film ini tepatnya di tahun 2016, mereka memutuskan untuk bercerai setelah 35 tahun mengarungi bahtera rumah tangga.


Gambar Film Matilda si Anak Jenius
Orangtua Matilda


Sinopsis Matilda (1996)

Dikisahkan bahwa Matilda adalah seorang anak yang lahir di lingkungan keluarga yang buruk dalam mengurus anak. Keluarga Wormwood tak menyadari bahwa mereka telah dianugerahi seorang putri yang begitu istimewa. Meski begitu mereka sepertinya memang terlalu bodoh untuk menyadari kelebihan yang ada pada putri mereka. Padahal Matilda telah menunjukan perkembangan yang jauh lebih cepat dari anak seumurannya. Sayangnya hal tersebut selalu luput dari pandangan orangtuanya bahkan tak acuh.

Foto Film Matilda si Anak Jenius
Masih Bayi udah Bisa Nulis
Cuplikan Film Matilda Kisah si Anak Jenius
Matilda Usia 3 Tahun

Sangat disayangkan anak seperti dirinya harus terlahir di lingkungan keluarga yang seperti itu. Ayahnya adalah seorang penipu yang menjual mobil bodong. Beruntung dibalik tubuh kecilnya, Matilda memiliki pemikiran yang jauh melebihi anak seumurannya. Di usia yang terbilang masih sangat kecil, ia memiliki pemikiran yang sangat kritis dalam membedakan mana yang salah dan benar. Ia pun memiliki kemampuan untuk menolak terbawa dalam didikan jelek orangtuanya. Selain itu dibalik kejeniusannya, Matilda memiliki kemampuan telekinesis yang mungkin ia dapatkan karena terlalu jenius.

Pada suatu hari, Matilda dimasukan ke SD Crunchem Hall yang dikepalai oleh Agatha Trunchbull. Ketimbang kepala sekolah, penampilan Nona Trunchbull lebih mirip sosok sipir penjara wanita yang sangar. Meski mengepalai sekolah dasar yang didominasi oleh anak-anak rentang usia 6 hingga 12 tahun, Agatha sebenarnya begitu membenci anak-anak. Sekolah yang dibinanya jauh dari kesan menyenangkan untuk anak umur segitu. Ia tak segan menghukum anak-anak yang dianggap menyebalkan olehnya.

Picture Film Matilda Kisah si Anak Jenius
Kepsek Mengerikan Nan Kejam

Di tengah suasana sekolah yang begitu mencekam, Jennifer Honey selaku wali kelas Matilda hadir memberi suasana hangat ke dalam kelas. Nona Honey menyadari kejeniusan Matilda saat gadis kecil itu mampu menghitung di luar kepala.

Sinopsis Matilda Kisah Anak Jenius dan Ajaib
Miss Honey Guru yang Baik Hati

Dibalik sosok lembut Nona Honey tersimpan pula masa kecil yang kelam antara dirinya dengan Nona Trunchbull. Persamaan nasib yang dialami Nona Honey membuatnya begitu peduli terhadap Matilda. Ia pun akhirnya berjuang untuk mengambil hak asuh Matilda.


Adegan Paling Ikonik dan Bikin Mual

Film Matilda memiliki adegan ikonik yang mungkin ga bisa dilupakan para penonton, yaitu saat Nona Trunchbull menghukum Bruce Bogtrotter untuk menghabiskan kue coklat berukuran besar. Bruce dihukum karena telah mencuri kue coklat milik kepsek kejam itu.

Gambar Sinopsis Matilda Kisah Anak Jenius dan Ajaib
Bruce Dihukum Menghabiskan Cake Coklat

Meskipun diawal saat mencicipi kue coklat tersebut, Bruce nampak menikmatinya karena rasanya yang lezat. Tapi adegan ini cukup bikin mual untuk dibayangkan. Terlebih sebelumnya, dikatakan bahwa kue tersebut telah bercampur dengan darah dan keringat dari pembuatnya. (Ai)

Sinopsis dan Review Singin' in the Rain (1952)

pic sinopsis and review singin' in the rain
Pose Ikonik Film Singin' in the Rain (1952)


Sinopsis Singin’ in the Rain (1952)

Film fiksi ini mengisahkan tentang Don Lockwood (diperankan oleh Gene Kelly) yang merupakan seorang aktor tenar pada akhir tahun 20an. Pada tahun tersebut, dunia perfilman masih didominasi film bisu. Untuk menjaga popularitasnya, pihak produser menginginkan Lockwood untuk menciptakan gimmick tentang hubungan asmaranya dengan lawan mainnya, yaitu Lina Lamont (diperankan oleh Jean Hagen).

Pada suatu hari saat sedang menghindari kejaran para fans, Don tidak sengaja bertemu dengan Kathy Selden (diperankan oleh Debbie Reynolds). Disebabkan suatu hal, keduanya sedikit bersitegang dan selanjutnya Kathy tak sengaja menciptakan masalah terhadap Lina. Sejak saat itu Don merasa jatuh hati kepada gadis yang ditemuinya secara kebetulan itu. Keduanya kemudian bertemu kembali dan akhirnya mulai menjalin kasih secara diam-diam dari sorotan publisitas.

image sinopsis dan review singin' in the rain
Don dan Kathy Saat Pertama Kali Bertemu
Suatu hari, R.F. Simpson (diperankan oleh Millard Mitchell) yang merupakan pemilik dari Monumental Pictures (rumah produksi ternama yang menaungi Don dan Lina) merasa terancam dengan film suara pertama “The Jazz Singer” yang menjadi big hits. Dia merasa harus melakukan pembaharuan agar produksi filmnya tak ketinggalan zaman. Sayangnya hal itu tersangkut kendala oleh sifat Lina Lamont yang buruk dan tak berbakat dalam apapun. Hal ini terlihat dari hasil sunting akhir film yang buruk dan dicemooh oleh banyak penonton

Don cukup terpuruk dengan kejadian tersebut. Bersama Cosmo Brown (Donald O'Connor) sahabatnya yang jenius dan multitalenta, serta Kathy sang kekasih, mereka mencetuskan sebuah ide untuk memperbaiki kondisi tersebut. Caranya dengan menciptakan film musikal dan Kathy menjadi dubber suara untuk Lina. Ide tersebut diterima dengan baik oleh R.F. Simpson dengan syarat Lina tak boleh mengetahui hal tersebut sama sekali. Namun, Lina akhirnya mengetahui semua itu termasuk jalinan asmara Don dengan Kathy.

Dengan segala cara Lina berhasil membungkam dan mendikte R.F. untuk menjegal karir Kathy di Hollywood. Tak hanya itu, dia juga meminta pada R.F. agar gadis pengisi suaranya itu tak pernah diberikan peran besar lagi untuk ke depannya. Ambisi Lina untuk mengendalikan keseluruhan studio semakin menjadi-jadi. Cosmo, Don dan R.F., akhirnya melakukan sesuatu agar publik mengetahui sendiri seperti apa Lina Lamont yang sebenarnya.

gambar sinopsis dan review singin' in the rain (1952)
Lina Lamont Ketawan Lipsync


Review Film

Biarpun film ini cukup jadul dan jelasnya aku belum lahir pada tahun tersebut, tapi menurutku film ini luar biasa banget. Film ini dikemas lengkap dengan menampilkan banyak unsur seperti romansa, komedi, musikal, koreografi tarian, juga sejarah perfilman dan fashion dikala itu.

Film besutan studio MGM ini benar-benar menampilkan artis yang berkualitas seperti Gene Kelly, Debbie Reynolds dan Donald O’Connor. Selain pandai berakting, ketiganya sangat jago menari dan bernyanyi. Namun begitu menurutku dari segi bakat Donald O’Connor jauh lebih menonjol, ekspresif, lincah dan sangat jenaka. Padahal perannya lebih minor, bila dibandingkan dengan Gene dan Debbie selaku pemeran utama pria dan wanita.


trio cast of singin' in the rain (1952) pic
Gene Kelly, Debbie Reynolds dan Donald O'Connor

Saking terkenalnya, film ini juga telah memberikan dampak pada pop culture. Salah satunya pada MV Paparazzi milik Girls Generation, girlband asal Korea selatan. Pada cuplikan video klip berbahasa Jepang tersebut, para member akan memasuki panggung pertunjukan satu persatu diiringi lagu Singin’ in the Rain yang dinyanyikan oleh Gene Kelly secara solo.

Entah kenapa film ini menurutku jalan ceritanya mirip sama sinetron dan ftv. Dimana dua orang pria dan wanita awalnya bertengkar kemudian jatuh cinta. Kemudian ada pesaing wanita dengan muka tembok, menyebalkan dan suka memaksakan kehendak seperti Lina Lamont. Akhir ceritanya biasanya happy ending, ditandai dengan tersingkirnya si wanita pengganggu dan bersatunya kedua tokoh utama.

Benar atau ga, aku pikir kayaknya film ini ngasih pengaruh besar terhadap sejumlah film yang diproduksi setelahnya. Mungkin karena pada tahun tersebut jalan cerita kayak gini masih unik. Tapi sepertinya ini bukan satu-satunya film yang menjadi cikal bakal alur yang mainstream dan klise.


Secuil Info Salah Satu Pemain

Debbie Reynolds dan putrinya, Carrie Fisher
Debbie Reynolds yang berperan sebagai Kathy Selden adalah ibu kandung dari Carrie Fisher, artis Hollywood yang sangat dikenal perannya sebagai Princess Leia di film franchise Star Wars. Sampai dengan rilisnya Star Wars: the Last Jedi (2017), putrinya tersebut masih turut mengambil bagian dalam film tersebut.

Namun sayang, Carrie meninggal pada 27 Desember 2016 akibat serangan jantung setelah melakukan serangkaian tur promosi film terakhirnya ini. Kabar mengejutkan kemudian disusul dengan kepergian Debbie yang meninggal pada 28 Desember 2016, tepat sehari setelah kepergian putrinya.
Kepergian keduanya yang begitu kebetulan dan mendadak membuat Hollywood berduka sekaligus terharu karenanya. Debbie yang dikenal begitu keibuan seolah senantiasa mengiringi kemanapun putrinya pergi, bahkan hingga ke peristirahatan terakhirnya.

Debbie merupakan salah satu pemeran di film Singin’ in the Rain yang paling lama hidup dibandingkan pemain lainnya seperti Gene Kelly yang meninggal pada 1996, Donald O’Connor pada 2003, Jean Hagen di tahun 1977, dan Millard Mitchell pada 1953. (Ai)