Minggu, 04 Maret 2018

English Vinglish 2012, Film Mendiang Sridevi yang Begitu Berkesan


Official Poster English Vinglish

Dunia perfilman Bollywood telah dikejutkan dengan berita kepergian mendadak seorang artis wanita yang berbakat. Sridevi, telah meninggal dunia akibat insiden tenggelamnya sang bintang di bak mandi hotel Dubai pada 24 Februari 2018. Kabar duka yang mendadak ini tentunya begitu mengejutkan dunia perfilman Bollywood, terutama bagi para fans Sridevi yang ada di seluruh dunia. Tak terhitung sudah begitu banyak film yang dibintangi oleh wanita berusia 54 tahun ini

Seperti yang diketahui, ia telah memulai awal karirnya di dunia perfilman sejak usia 4 tahun. Dengan bakat akting yang mumpuni, film-film dari Sridevi pernah merajai box office di India. Buat aku pribadi, kematian mendiang juga cukup membuatku cukup terkejut dan sedih. Terlepas dari kontroversi yang pernah menerpa dirinya terkait pernikahan pertamanya dengan aktor Mithun Chakraborty dan pernikahan keduanya dengan sutradara Boney Kapoor. Tak bisa dipungkiri, ia adalah salah satu artis paling berbakat yang pernah dimiliki Bollywood. Salah satu film Sridevi yang akan selalu kuingat adalah English Vinglish. Film yang disutradari oleh Gauri Shinde pada tahun 2012 ini telah menandai kembalinya seorang Sridevi ke dunia akting setelah hiatus selama 15 tahun.

English Vinglish bercerita tentang seorang ibu rumah tangga tradisional India bernama Shashi Godbole. Meski begitu, ia merupakan seorang yang rajin dan pekerja keras. Shashi yang diperankan oleh Sridevi digambarkan sebagai sosok yang tak pandai berbahasa Inggris. Padahal bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa resmi di India selain bahasa Hindi. Ketidakmampuannya tersebut sempat membuatnya diejek dan ditertawakan oleh suami dan putrinya sendiri. Bahkan, Sapna sang putri sampai malu membawa ibunya ke pertemuan orangtua di sekolah. Sampai pada suatu hari, Shashi terpaksa harus pergi ke New York tanpa didampingi anak dan suaminya. Kepergiannya selama sebulan adalah atas dasar suruhan sang suami yang memintanya untuk membantu kakak perempuannya (Sashi) dalam mempersiapkan pesta pernikahan putri sulungnya. Suami dan anak-anaknya akan menyusul seminggu sebelum hari H dikarenakan masalah pekerjaan dan sekolah. Selama di New York, Shashi menemui beberapa kendala karena tak bisa berbahasa inggris. Hal itu membuatnya bertekad untuk mempelajari bahasa Inggris agar dirinya tak diinjak-injak lagi.

Sridevi sebagai Shashi Godbole
Kesan yang kudapat saat menonton film ini adalah rasa familiar dalam menyaksikan aktivitas sehari-hari seorang Shashi. Di mataku, kebiasaan yang dilakukan Shashi tak ada bedanya dengan kebiasaan ibu rumah tangga pada umumnya di Indonesia. Dapur (Memasak), Sumur (Beres-beres dan Mengurus Rumah), Kasur (Melayani Suami) adalah keseharian yang begitu lekat pada dirinya. Namun terkadang tanpa disadari, seorang anak ataupun suami tak sengaja bertindak khilaf hingga menyakiti perasaan para ibu dan istri. Aku yakin, film ini telah mewakili suara hati kebanyakan istri di seluruh dunia. Wanita memiliki kodrat yang menjadikan mereka sosok yang kuat dalam menjalani kehidupan. Tak heran, jika terkadang seorang wanita bisa melakukan hal yang luar biasa atas dasar pertahanan dirinya seperti yang dilakukan oleh seorang Shashi. English Vinglish adalah film yang menunjukan kebangkitan seorang Shashi dalam membangun harga dirinya sebagai seorang wanita India, seorang istri dan juga seorang ibu. Dalam hal ini Sridevi telah berhasil membawakan perkembangan karakter dari tokoh utama film ini. 

Aku tak pernah bosan-bosannya memutar film ini hingga berulang kali. Akan tetapi, setelah mendengar berita kematian sang legenda, English Vinglish yang kutonton pastinya tidak akan terasa sama lagi. Film ini mungkin akan menjadi salah satu bentuk memoar untuk mengenang sang bintang. Selamat jalan Sridevi, semoga kiprahmu di dunia perfilman akan tetap selalu diingat dan menjadi inspirasi bagi semua orang dalam meraih mimpi. (Ai)