Official Poster English Vinglish |
Dunia perfilman Bollywood telah dikejutkan dengan
berita kepergian mendadak seorang artis wanita yang berbakat. Sridevi, telah
meninggal dunia akibat insiden tenggelamnya sang bintang di bak mandi hotel
Dubai pada 24 Februari 2018. Kabar duka yang mendadak ini tentunya begitu
mengejutkan dunia perfilman Bollywood, terutama bagi para fans Sridevi yang ada
di seluruh dunia. Tak terhitung sudah begitu banyak film yang dibintangi oleh
wanita berusia 54 tahun ini
Seperti yang diketahui, ia telah memulai awal
karirnya di dunia perfilman sejak usia 4 tahun. Dengan bakat akting yang
mumpuni, film-film dari Sridevi pernah merajai box office di India. Buat aku
pribadi, kematian mendiang juga cukup membuatku cukup terkejut dan sedih. Terlepas
dari kontroversi yang pernah menerpa dirinya terkait pernikahan pertamanya
dengan aktor Mithun Chakraborty dan pernikahan keduanya dengan sutradara Boney
Kapoor. Tak bisa dipungkiri, ia adalah salah satu artis paling berbakat yang
pernah dimiliki Bollywood. Salah satu film Sridevi yang akan selalu kuingat
adalah English Vinglish. Film yang disutradari oleh Gauri Shinde pada tahun
2012 ini telah menandai kembalinya seorang Sridevi ke dunia akting setelah
hiatus selama 15 tahun.
English Vinglish bercerita tentang seorang ibu
rumah tangga tradisional India bernama Shashi Godbole. Meski begitu, ia
merupakan seorang yang rajin dan pekerja keras. Shashi yang diperankan oleh
Sridevi digambarkan sebagai sosok yang tak pandai berbahasa Inggris. Padahal
bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa resmi di India selain bahasa Hindi.
Ketidakmampuannya tersebut sempat membuatnya diejek dan ditertawakan oleh suami
dan putrinya sendiri. Bahkan, Sapna sang putri sampai malu membawa ibunya ke
pertemuan orangtua di sekolah. Sampai pada suatu hari, Shashi terpaksa harus
pergi ke New York tanpa didampingi anak dan suaminya. Kepergiannya selama sebulan
adalah atas dasar suruhan sang suami yang memintanya untuk membantu kakak
perempuannya (Sashi) dalam mempersiapkan pesta pernikahan putri sulungnya. Suami
dan anak-anaknya akan menyusul seminggu sebelum hari H dikarenakan masalah
pekerjaan dan sekolah. Selama di New York, Shashi menemui beberapa kendala
karena tak bisa berbahasa inggris. Hal itu membuatnya bertekad untuk
mempelajari bahasa Inggris agar dirinya tak diinjak-injak lagi.
Sridevi sebagai Shashi Godbole |
Kesan yang kudapat saat menonton film ini adalah
rasa familiar dalam menyaksikan aktivitas sehari-hari seorang Shashi. Di
mataku, kebiasaan yang dilakukan Shashi tak ada bedanya dengan kebiasaan ibu
rumah tangga pada umumnya di Indonesia. Dapur (Memasak), Sumur (Beres-beres dan
Mengurus Rumah), Kasur (Melayani Suami) adalah keseharian yang begitu lekat
pada dirinya. Namun terkadang tanpa disadari, seorang anak ataupun suami tak
sengaja bertindak khilaf hingga menyakiti perasaan para ibu dan istri. Aku
yakin, film ini telah mewakili suara hati kebanyakan istri di seluruh dunia. Wanita
memiliki kodrat yang menjadikan mereka sosok yang kuat dalam menjalani kehidupan.
Tak heran, jika terkadang seorang wanita bisa melakukan hal yang luar biasa
atas dasar pertahanan dirinya seperti yang dilakukan oleh seorang Shashi. English
Vinglish adalah film yang menunjukan kebangkitan seorang Shashi dalam membangun
harga dirinya sebagai seorang wanita India, seorang istri dan juga seorang ibu.
Dalam hal ini Sridevi telah berhasil membawakan perkembangan karakter dari
tokoh utama film ini.
Aku tak pernah bosan-bosannya memutar film ini hingga
berulang kali. Akan tetapi, setelah mendengar berita kematian sang legenda,
English Vinglish yang kutonton pastinya tidak akan terasa sama lagi. Film ini
mungkin akan menjadi salah satu bentuk memoar untuk mengenang sang bintang.
Selamat jalan Sridevi, semoga kiprahmu di dunia perfilman akan tetap selalu
diingat dan menjadi inspirasi bagi semua orang dalam meraih mimpi. (Ai)